Kurangnya Kewaspadaan, Dua Mahasiswi Nyaris Terserempet Truk
"P panik saat mendengar klakson truk dari arah belakang dan langsung tancap gas,"
Surakarta – Senin, 29 April 2025
Dua orang mahasiswi berinisial P (22) dan V (20) nyaris terserempet truk saat melintasi Jalan Ki Hajar Dewantara, tepatnya di sekitar gerbang samping Universitas Sebelas Maret (UNS). Insiden tersebut terjadi ketika P, yang mengemudikan sepeda motor, diduga berkendara secara ugal-ugalan. Berdasarkan keterangan V, yang menjadi penumpang sekaligus saksi mata, P langsung menancap gas tanpa menoleh ke arah kiri saat hendak menyeberang dari gerbang samping UNS. "P panik saat mendengar klakson truk dari arah belakang dan langsung tancap gas," ujar V. Meski begitu, V menganggap kejadian seperti ini sudah biasa terjadi. "Enggak, sudah biasa kok," tambahnya.
Saya menyimpulkan bahwasannya pertanyaan yang
ajukan oleh ketujuh jurnalis tersebut cukup kritis dan sangat relevan dengan
isu-isu yang terjadi. Akan tetapi, mereka tetap menjaga batasan dalam
menyampaikan pertanyaan agar tidak menimbulkan konfrontasi yang keras. Misalnya
pertanyaan yang diajukan oleh Najwa Sihab terkait RUU Polri, bahwasannya wewenang
aparat negara akan diperbesar sementara isu-isu krusialnya adalah pengawasan
yang sangat minim. Pertanyaan tersebut disampaikan dengan nada yang stabil
untuk mencari penjelasan atau klarifikasi tanpa menyudutkan atau menyerang
narasumber. Meskipun sesekali menanyakan ulang pertanyaan yang mana jabawannya
belum sesuai dan belum mendapatkan poin penting dari pertanyaan yang diajukan.
Saya berpandangan bahwasannya dinamika antar-jurnalis
dalam wawancara ini didominasi oleh kerja sama yang terstruktur untuk menggali
informasi dari narasumber. Hal ini dapat dilihat dari alur wawancara yang cukup
tertib dengan adanya giliran penanya. Pertanyaan yang disampaikan satu sama
lainpun juga saling melengkapi dan sebagian jurnalis hanya memperdalam topik
yang telah disinggung sebelumnya.
Dalam
wawancara tersebut, presiden sempat menyinggung terkait pentingnya fondasi yang
kuat di sektor pangan maupun energi. Jika
saya adalah salah satu jurnalis dalam acara tersebut. Saya akan mengajukan pertanyaan
tentang upaya yang harus dilakukan untuk memastikan kebijakan-kebijakan
fundamental ini berlanjut selama satu periode kepemimpinan. Dan tindakan institusional
apa yang harus disiapkan untuk menjaga kebijakan ini dari perubahan prioritas
di masa depan, melihat perubahan iklim dan dinamika politik yang terus
berkembang. Saya menganggap pertanyaan ini penting karena terfokus pada
keberlanjutan jangka panjang dan mengantisispasi banyaknya tantangan global
yang sering terjadi.
Dari topik yang dibahas, kebijakan pangan
merupakan topik yang paling relevan bagi sebagian besar masyarakat umum. Dikarenakan
pangan merupakan salah satu kebutuhan utama dan mendasar. Ketersediaan bahan
pangan yang cukup, harga pangan yang terjangkau, serta kualitas pangan yang
baik akan memberikan dampak bagi setiap keluarga.
Media dapat menindaki isu tersebut dengan
beberapa langkah, diantaranya yaitu:
1. Melakukan investigasi terhadap persediaan pangan dan mengungkap hal-hal yang merugikan konsumen jika ada.
2. Memantau harga pangan secara berkala dan menyajikan data yang mudah dipahami oleh masyarakat.
3. Memberikan edukasi terhadap masyarakat terkait isu-isu pangan, seperti keanekaragaman pangan, pemilihan makanan yang sehat, dan bahaya penggunaan pestisida.
4. Memberikan ruang pada masyarakat untuk mengkritisi pemerintah dan menyampaikan solusi terkait masalah pangan.